Rabu, 12 November 2008

Kehidupan hanya sebentar, semua akan terenggut bila tiba masanya

Setiap hari ... setiap jam ... bahkan setiap detik, orang-orang yang kita cintai pasti akhirnya akan direnggut dari sisi kita, baik perlahan-lahan, seketika bahkan tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Rasa sayang dan cinta yang telah terbina yang kadangkala ditumbuhkan dengan susah payah harus hilang hanya dalam hitungan waktu yang tidak terkira ..., tidak ada keabadian karena apa yang kita alami ini hanyalah mengikuti perjalanan sang waktu yang kadangkala mencampakkan diri kita dari sisi lurus jalannya.

Lalu apa yang harus kita lakukan dalam saat-saat yang hanya sebentar, sebelum orang-orang yang kita kasihi direnggut ?, haruskah kita berdiam diri atau ... mempersiapkan diri ... ? atau karena rasa cinta dan sayang yang mudah terenggut dari sisi kita haruskah kita mempersiapkan orang-orang pengganti ?

Ditunggu pendapatnya, terima kasih

Selasa, 11 November 2008

Memilh Pemimpin yang Ideal

Duduk di Bandar Udara Soekarno-Hatta terasa rutinitas yang menjemuhkan, apalagi ini harus saya lakukan hampir setiap minggu bahkan kadang kala dua kali seminggu. Sebagai orang muda yang hobinya belajar dan mengajar (dibeberapa perguruan tinggi dan beberapa kegiatan pelatihan di beberapa propinsi) rutinitas ini harus dengan semangat baja dilakukan apalagi Sashi, Arriel dan Alya , tiga anak kami sudah mulai besar tentunya sudah mulai membutuhkan biaya besar bukan sekedar susu dan pampers.
Iseng-iseng saya beranjak ke bookstore dan saya tertarik untuk membeli buku The Power Principle karya Dr. Blaine Lee yang harganya kalau dirupiah kan melebihi harga 6 kaleng susu Enfagrow A+ kesukaan anak saya, mahal memang namun kalau dibandingkan dengan substansi yang ada dibuku tersebut rasanya harga yang ditawarkan cukup sebanding, terutama buat saya yang mempunyai cita-cita menjadi seorang pemimpin yang dinamis dalam bekerja.
Pengalaman kerja yang seumur jagung bukan berarti kosong namun pengalaman yang baru sedikit sebagai bos kecil didalam suatu struktur fungsional mau tidak mau menjadikan saya memiliki atasan dan bawahan sebagai motivator. Membaca buku The Power Principle menambah wawasan baru dalam diri saya, bahwa seorang pemimpin tak harus menjadi atasan atau bos. Kita semua dapat menjadi seorang pemimpin asal menguasai caranya.
Saya teringat, hampir setiap hari rekan-rekan dilingkungan saya selalu saling menilai (termasuk juga menilai atasan) tapi kadang-kadang mereka lupa menilai diri sendiri. Keengganan menilai diri sendiri akan membuat langkah kita ke depan menjadi tak tentu arah, hal ini karena kita tidak pernah bercermin dari terangnya dan gelapnya langkah yang ada dibelakang kita. Apa yang kita lakukan tidak pernah kita evaluasi akhirnya kita tidak pernah menemui kebenaran, bahkan kita akan sulit menjadi pemimpin atau bos yang diidam-idamkan.
1. Persuasion
Lia seorang staff saya sering ngedumel pada atasannya Iswandi karena atasannya tersebut tidak pernah jelas kalau memintanya melakukan sesuatu, sebenarnya persuasi tak sekedar meminta, namun harus bisa membuat tindakan itu datang dari orang yang anda mintai pertolongan, dengan cara katakan alasannya saat ingin minta bantuan rekan maupun bawahan karena apabila kita menghargai mereka maka mereka juga akan menghargai kita.
2. Patience
Dalam bekerja (terutama di pemerintahan) kesabaran tak hanya berhubungan dengan sikap orang yang anda temui setiap hari tetapi juga proses kerja dan proses pencapaian tujuan. Berlakulah sabar dalam menghadapi atasan dan bawahan. Kesabaran anda terhadap seseorang akan membuat investasi jangka panjang dalam dirinya. Investasi ini tak akan terlihat dalam sehari dua hari, sebulan dua bulan, setahun dua tahun makanya jangan pernah berhenti bersabar yakinlah apa yang anda lakukan akan menghasilkan suatu buah yang baik suatu saat nanti.
3. Gentleness
Seorang staff saya yang bernama Sahin selalu lemah lembut dalam bekerja namun lemah lembut bukan berarti lemah. Seorang staf kami yang bernama David selalu membantah setiap kali atasannya menyuruhnya melakukan sesuatu. Semakin keras kita menyuruhanya maka David akan ssering membantah (akhirnya pimpinan David tersebut selalu mengaduh kepada saya) namun saat Pimpinan David tersebut menyuruhnya dengan lemah lembut dan pengertian (sesuai saran saya) maka David akan segera melaksanakannya. Sikap lemah lembut terhadap sesorang berarti menghargai mereka, kalau kelembutan dapat menjadi jalan untuk mempengaruhi orang lain mengapa harus dengan kekerasan.
4. Teach Ability
Sebagai bos kecil ditempat yang baru saya mempunyai staff yang bernama Iswandi saya tidak pernah merasa digurui oleh Iswandi walaupun hampir setiap hari saya diajari Iswandi tentang hal-hal yang baru yang belum saya ketahui. Kebarhasilan seseorang dalam belajar harus terlebih dahulu menumbuhkan sifat rendah hati dan sifat rendah hati bias menjadi modal untuk melaju pesat dalam berkarir. Saya bukanlah orang yang maha tahu makanya saya akan selalu belajar dari orang lain.
5. Acceptance
Hawaliah seorang bendahara di Satuan Kerja saya sering bingung karena rekan ataupun bawahannya sulit diajak bekerja sama, sebenarnya menerima mereka apa adanya jauh lebih baik ketimbang emosional dan marah-marah. Menerima orang apa adanya memang sulit karena mereka bukan keluarga anda tetai apabila anda bias melakukan itu dengan keluarga anda kenapa di kantor tidak. Rekan kerja merupakan investasi jangka panjang anda juga dengan bantuan mereka anda bias sukses dalam karir
6. Kindness
Perlakukankah rekan kerja anda dengan murah hati penuh pertimbangan, kesopanan, tata keramah dan kepedulian yang tulus karena sifat-sifat itu adalah sifat penghargaan bagi mereka. Sesama manusia kita saling melakukan hal tersebut.
7. Knowledge
Anda harus mengetahui dan mengenal rekan kerja anda sedalam-dalamnya baik sifat, perilaku dan keluarga mereka. Tak kenal maka tak sayang, dengan mengenal mereka lebih dalam maka akan timbul keakraban dan saling memahami. Pertemuan-pertemuan informal diluar kantor akan menambah keakraban dikantor.
8. Discipline
Jika anda ingin menegur rekan kerja atau bawahan anda sampaikanlah dengan lemah lembut dan penuh pengertian karena kedisiplinan yang baik harus datang dari dalam. Mendisiplinkan orang lain bukan untuk menjatuhkan mereka tetapi untuk mencegah mereka melakukan hal-hal yang kurang disiplin pada waktu yang akan datang. Menerapkan disiplin dengan cara memberikan sanksi memang mudah di Institusi Militer tetapi apakah ini akan memberi hasil yang baik pada Instansi Pemerintahan atau Non Militer, memang perlu pertimbangan didalam penerapan disiplin karena orang sipil akan sulit menerima disiplin ala militer
9. Consistency
Seorang Pemimpin yang baik tidak mudah berubah dalam berpikir dan bertinda, anda harus berpegang teguh pada prinsip. Konsistensi ini tak lantas membuat anda tak fleksible dan apatis, namun konsistensi ini akan membuat anda lebih tegar ketika anda harus menyesuaikan diri terhadap keadaan yang selalu berubah.
Orang yang selalu memegang prinsip akan menjadi pribadi yang dapat diandalkan baik oleh atasan, bawahan maupun rekan kerja.
10. Integrity
Integritas adalah sebuah komitmen untuk mencocokkan kata-kata, perasaan, pikiran dan perbuatan. Integritas yang tinggi akan membuat kepercayaan yang tinggi dari bawahan dan atasan anda, saya teringat dengan seorang teman saya yang membuat aturan baku diruangannya untuk selalu memakai seragam kantor dengan benar namun dia sering tidak memakai seragam kantor pada hari kerja. Sebagai seorang pemimpin yang baik jangan sekali-kali melanggar aturan yang telah dibuat sendiri kalau anda ingin dihormati oleh rekan kerja anda.

Memilih seorang Pemimpin baik bagi suatu negara maupun daerah menjadi hiruk pikuk yang menyenangkan, dapat kaos baru, angpao, peralatan olah raga, tempat peribadatan direhabilitasi sehingga cat nya menjadi baru, banjir order orgen tunggal, penyewahan sound system, kursi dan tenda ikut-ikutan panen pengusaha catering sampai-sampai sudah nggak bisa tidur karena banyaknya order, pokoknya musim para calon membagikan rezekinya. Bagi masyarakat pesta demokrasi ini harus kita dukung. Memilih seorang pemimpin bukan sekedar mencoblos kertas suara tetapi memilih orang yang akan memimpin kita lima tahun ke depan. Pilihlah pemimpin yang sederhana serta memiliki 10 sifat di atas, dengan track record yang baik, jenjang kepangkatan dan pengalaman yang teruji serta telah terbukti sebagai administrator dan negosiator yang ulung bukan sekedar calon pemimpin karbitan yang muncul setiap akan diadakan pilkada yang kadangkala hanya mau menjadi pemimpin saja tanpa tahu apa yang akan dibuatnya bagi masyarakat.

Siapa yang harus kita pilih ? tergantung hati nurani karena dalam pilkada ini banyak pemimpin yang memenuhi syarat dan banyak pula yang karbitan. Memilih seorang pemimpin bukan sekedar melihat banyaknya spanduk, poster, gambar tempel dan variasi dalam mencetak kalender. Pilihlah pemimpin yang berpengalaman baik di tingkat kabupaten maupun propinsi yang telah teruji serta mempunyai sifat-sifat kepemimpinan yang dapat diandalkan.

Bel bandara telah berbunyi, waktu boarding telah tiba, pesawat yang saya tumpangi harus take off dan saya harus pulang ke Bengkulu, siapa yang harus kita pilih ….. siapa yang harus kita pilih ……. ? tunggu di Bengkulu, nanti saya berii tahu, ha …. ha ….. (dan cerita ini akan saya sambung lagi, tunggu !)
de Ir. Herawansyah, M.Sc., MT